TETAPNYA KESENANGAN
لِيَقِلَّ ماتـَفـْرَحُ بهِ يَقِلَّ ما تَحزَنُ عليهِ
Sedikitkan/ kurangi kesenanganmu pada sesuatu(dunia), maka sedikit pula kesusahanmu sebab sesuatu tersebut.”
Kalau kamu menginginkan langgengnya kesenanganmu, maka jangan kamu memiliki sesuatu yang menjadikan susah apabila hilang/rusak, karena susah mu itu menunjukkan cinta/senangmu pada sesuatu.
Ada seseorang ditanya : mengapa engkau tidak pernah susah ? jawabnya : karena saya tidak pernah menyimpan barang yang akan menyusahkan saya bila hilang, sebab yang menyenangkan itu pula yang menyusahkan, jika sedikit maka sidikit pula, jika banyak yang di senangi, maka banyak pula yang akan menyusahkan.
Sebuah cerita : seorang Raja yang mendapatkan hadiah berupa gelas dari pirus yang bertaburkan permata yang sangat berharga, raja merasa sangatlah senang dengan hadiah tersebut, ia menunjukkan hadiah itu pada seorang ahli hikmah : bagaimana pendapatmu tentang hadiah ini ? jawab hukama’ : itu suatu musibah dan kefakiran. Tanya raja: kok bisa begitu ? jawabnya : jika gelas itu pecah itu menjadi bala’ sebab tidak bisa di tambal, jika tercuri kau akan menjadi fakir sebab kau membutuhkannya, dan tidak ada gantinya. Tidak lama kemudian gelas itu pecah, maka benar, raja menjadi susah dan merasa mendapat bala’ dan sangat menyesal, lalu berkata : Benar, kata ahli hikmah itu.
انْ اَرَدتَ ان لا تُعْزَل َفلاَ تُعْزَلَ فلا تَتَوَلَّ وِلاية ًلاتَدُومُ لك
“ Jika kamu tidak ingin dipecat (dari wilayah kekuasaanmu), maka janganlah memangku jabatan (kekuasaan) yang tidak akan tetap bagimu untuk selamanya.”
Wilayah/kekuasaan yang tidak langgeng yaitu kekuasaan makhluk, seperti harta benda, jabatan, keterkenalan dan lain-lain. Sedangkan kekuasaan yang abadi(langgeng) yaitu kekuasaan Alloh ‘azza wajalla.
Seorang yang berakal sehat yaitu orang yang tidak terpengaruh oleh sesuatu jika ada/tiba menyebabkan repot/sibuk, dan bila hilang menyebabkan susah dan menyesal. Syeih Junaid al-Baghdady berkata : Seorang yang berakal sehat itu yang menyelidiki segala sesuatu, mencari yang lebih utama untuk dikerjakan dan didahulukan daripada yang lainnya, dan mengikuti petunjuk Alloh dan RosulNya, dalam membedakan apa yang berguna dan berbahaya baginya dunia dan akhiratnya.
0 Response to "TETAPNYA KESENANGAN"
Posting Komentar