WALI PAIDI (Eps: 9)

WALI PAIDI ( Eps: 9 )

Wali paidi berpenampilan lain dari biasanya, dia tampil gaul sekali, memakai sepatu unkl 347, celana jeans pensil airplane system, dan kaos merk spilis infection, walaupun semua pakaiannya ini pemberian dari adik mas kiai mursyid yg kebetulan buka toko pakaian distro….. dan dengan memakai kaca mata BL hitam invictus , wali paidi berangkat untuk memenuhi undangan mas kiai mursyid dalam rangka tasyakuran dan pembukaan toko onderdil barunya yang mana semua barangnya langsung didatangkan dari luar negeri, mas kiai mursyid ini kalau bisnis memang tidak mau setengah2, sekali terjun beliau langsung menyelam sekalian.

Sekitar jam 09:00 pagi wali paidi sudah sampai ditoko mas kiai mursyid, tampak terop/tratak yg mewah yg tidak begitu besar berada di depan toko, dibawah terop/tratak sudah berjajar rapi kursi yg terbungkus kain putih yg sebagian besar sudah terisi, di depan terop/tratak ada geladak kecil yg juga tertutup kain putih yg diatasnya ada karpet merah yg disebelah kirinya ada piano semacam elektone, music barat slowrock berkumandang mulai awal acara, yang unik ada sebagian tamu yg datang memakai kopyah dan sarung sedang tamu lainnya berpaikan ala Executive muda, memang mas kiai mursyid ini mengundang seluruh pelaku bisnis didalam kota dan sebagian dari luar daerah, mas kiai mursyid ini menyeting acara pada pembukaan tokonya ini dgn model seperti acara pembukaan toko onderdil pada umumnya, tidak seperti acara yg biasa dilakukan seorang kiai di kalangan pesantren apalagi mas kiai ini adalah seorang mursyid.

Wali paidi tidak langsung duduk ditempat acara, tapi langsung menuju dapur umum mencari kopi, setelah dapat kopi wali paidi duduk di pojok toko, mengeluarkan sebatang rokoknya sambil menunggu kedatangan mas kiai mursyid, sambil menyedot rokok "Mastna Wastulasa Warruba 234."

Wali paidi mengawasi semua tamu yg datang, wali paidi tersenyum kecil ketika melihat kekikukan para tamu yg memakai kopyah dan sarung itu, mereka tampak rikuh duduk dikelilingi para tamu yg berpenampilan beda dari mereka dan di tempat yg acaranya tidak di duga oleh mereka sebelumnya.

Dari arah belakang datanglah seorang pemuda yg penampilannya seperti wali paidi ini, menghampiri dan duduk disamping wali paidi, pemuda ini adalah adik mas kiai mursyid.

"Udah lama kang..." tanya pemuda ini setelah mereka bersalaman.

"Gak, barusan saja datang…" jawab wali paidi.

Sebelum wali paidi bertanya soal tamu yg berkopyah dan sarungan itu, adik mas kiai mursyid ini sudah menjelaskan kpd wali paidi tetang mereka.

"Anu kang... sebenarnya mas kiai mursyid meminta bantuan kepada kiai Ahmad untuk mendatangkan santri – santrinya untuk datang kesini guna membantu bagian akomodasi (bagian angkat2 meja) tapi terjadi salah paham, ternyata yg dikirim kiai Ahmad kesini adalah para ustadz dan penggede-penggede thoriqoh, dikiranya mas kiai mursyid mengadakan acara kumpulan Thoriqoh, jadinya ya seperti ini.. hehehe…" Adik mas kia mursyid menjelaskan kpd wali paidi.

"Ooh.... begitu tho ceritanya…" jawab wali paidi.

Tidak lama kemudian datanglah mas kiai mursyid dgn bercelana jeans di iringi cewek-cewek cantik yg berpakaian minim, tampak seksi-seksi dan mulus-mulus…..
Mereka ini para Sales Promotion Girl ( SPG ) yg didatangkan mas kiai mursyid untuk mengisi diacara pembukaan tokonya ini.
Para tamu bertepuk tangan menyambut kedatangan mas kiai mursyid ini, kecuali para tamu yg berkopyah dan sarungan, mereka hanya melongo dan terheran-heran melihat tingkah dan gaya mas kiai mursyid ini, memakai jeans dan dikelilingi cewek-cewek cantik…..
Dihati sebagian para penggede-penggede thoriqoh ini mulai timbul keraguan atas kemursyidan mas kiai ini, dan memang para penggede-penggede thoriqoh ini sebagian besar dulunya adalah murid abahnya…

Setelah acara ceremonial dimulai dan peresmian atas dibukanya toko onderdil ini sudah dilakukan tibalah waktu hiburan, music mulai mengalun lagi dan yg lebih menggeparkan, mas kiai mursyid ini tampil di panggung mini berjoget ria bersama para Sales Promotion Girl yg berjumlah 15 orang ini...

Para penggede-penggede thoriqoh semakin melongo melihat mursyid mereka berjoget dan bersenda gurau dgn para Sales Promotion Girl yg rata–rata cantik dan seksi ini, wali paidi hanya tersenyum melihat tingkah dan gaya mas kiai mursyid, wali paidi melihat diantara Sales Promotion Girl ini ada satu yg wajahnya sangat mirip dgn mulan jameela… Wali paidi hanya membathin,
"Ada–ada saja mas kiai mursyid ini.."

Tiba-tiba mas kiai mursyid ini turun dari panggung mini dan menghampiri wali paidi, selanjutnya menggandeng tangan wali paidi, ditarik ikut dan diajak joget diatas panggung mini dan mas kiai mursyid ini menggandengkan wali paidi dgn cewek yg wajahnya mirip dgn Mulan Jameela itu.
Ketika wali paidi memegang tangan cewek yg sangat mirip Mulan Jameela ini detak dzikir jantung wali paidi semakin kencang, dari tangan cewek ini terdengar kalimat “Yaa... Latief… Yaa Latief… Yaa.. Latief…”
Dan dari paha dan pantat sicewek keluar kalimat 
“Yaa… jamal… Yaa... jamal…”
Dari seluruh anggota badan si cewek ini mengeluarkan kalimat-kalimat Asmaul Husna…
Wali paidi seakan berjoget ditaman surga, music dan suasana berubah seperti di surga, bunga–bunga yg indah bermunculan disekitar taman harum semerbak mewangi…
Wali paidi berjoget berputar putar mengikuti alunan music yg begitu indah….
Wali paidi baru tersadar ketika mendengar suara mas kiai mursyid
"Wes kang… ayo balik ke dunia lagi, jangan disurga terus… ini acara jualan onderdil belum selesei… Hee... he... he…."

Bersambung.....!!!

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "WALI PAIDI (Eps: 9)"

Posting Komentar